Apa Kabar Kehidupan Nyata?
Oleh: Mega Maulida Putri
Oleh: Mega Maulida Putri
Sumber: Google
Gadget? Hmm.. siapa sih
yang tak tahu gadget? Siapa pula yang
tak memiliki gadget? Saat ini, gadget bukanlah hal asing bagi kalangan
masyarakat. Mungkin, gadget juga
merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan mereka. Tak ada orang yang
melupakan gadgetnya. Gadget menjadi barang terpenting yang
harus dibawa kemanapun dan kapanpun.
|
Di Indonesia, gadget
bisa menjadi ajang saing dalam kalangan masyarakat itu sendiri. Salah satu
jenis gadget adalah handphone. Seiring perkembangan zaman pun
spesifikasi handphone semakin maju, semakin canggih, namun semakin mahal pula harga
yang ditawarkannya.
Perkembangan terjadi dari generasi ke generasi,
contohnya internet. Internet dipengaruhi oleh sinyal
seluler. Nah, sinyal selulernya ini lah yang semakin meningkat, mulai dari
GSM, GPRS, EDGE, 3G, HSPA, HSPA+, dan saat ini 4G.
Semakin tinggi tingkatan jaringan seluler, semakin
cepat pula koneksi internetnya. Semakin cepat koneksi internet, semakin tak
lepaslah dengan media sosial. Ya.. media sosial. Media sosial yang sering
digunakan oleh masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, bahkan dewasa..
Masyarakat zaman sekarang tak ingin ketinggalan zaman dan berkecimpung di media
sosial merupakan salah satu cara agar mereka tidak terlihat ketinggalan zaman.
Gadget
dan media sosial ini yang membuat masyarakat menjadi sering menunduk. Mengapa
menunduk? Mereka menunduk karena selalu melihat ke layar handphone mereka. Asik bermain di media sosial, seperti path, instagram, facebook, twitter, dan
yang saat ini lagi booming adalah bigo live. Ada juga mereka yang bermain game, chatting dengan teman-teman media sosial lainnya, dan semacamnya.
Fenomena seperti bisa kita sebut bahwa kehidupan kita
sudah “dijajah dunia maya”. Bagaimana tidak? Mereka lebih menyibukkan diri
mereka untuk berkecimpung di dunia maya, terlebih lagi mata mereka hanya
difokuskan pada satu titik, yaitu layar handphone.
Apa lagi namanya kalau bukan dijajah?
Mereka sudah tidak mementingkan keadaan di sekitar mereka. Mereka sibuk
berkomunikasi dengan teman-teman di media sosialnya tapi tidak berkomunikasi
dengan orang yang ada di sekitar mereka. Mereka senyam-senyum dengan layar handphone mereka tapi mereka berdiam
diri dengan orang-orang di sekitar mereka
Mereka yang aktif di dunia maya pun belum tentu aktif
pula di kehidupann nyata. Hal itulah yang bisa menjauhkan mereka dari hal
positif yang ada di kehidupan nyata. Apa kabar dunia nyata? Apa kabar bumi jika
semua orang seperti mereka yang hanya bisa menunduk dan menatap layar handphone mereka? Siapa yang
memperhatikan bumi ini?
Memiliki handphone
boleh, bermain dengan media sosial pun boleh. Tetapi, ada kalanya Anda harus
berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karena jika kita
mengalami kesulitan, hal pertama yang kita pikirkan untuk membantu adalah orang
sekitar Anda, bukan orang-orang yang ada di media sosial.
Jika Anda melaporkan kesulitan Anda ke media sosial,
orang-orang yang melihat pun belum tentu membantu Anda. Memang, mungkin ada
beberapa orang yang merespons dan ingin membantu, tetapi yang hanya melihat
bahkan sampai menertawakan kesulitan Anda pun pasti ada.
Jika Anda menyebarkan berbagai yang Anda alami ke
media sosial, itu membuktikan bahwa Anda sudah kecanduan internet dan media
sosial. Hal itu yang sebenarnya harus diwaspadai. Namun, ada beberapa cara
mengobati kecanduan terhadap internet dan media sosial, antara lain:
- Niat dan Membulatkan Tekad
Apapun yang kita lakukan harus
berdasarkan niat. Niat yang baik serta menjalankannya dengan sungguh-sungguh
pasti akan berbuah keberhasilan. Niatkan dengan tekad yang bulat untuk menjauhi
dunia maya. Menjauhi dunia yang membawa dampak negatif bagi kehidupan.
- Dapat Membedakan Mana yang Baik dan Buruk
Semua hal terdapat di dalam internet
dan media sosial. Kita harus dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Hal
yang baik boleh kita ikuti dan yang buruk kita harus hindari.
- Puasa Membuka Sosial Media
Kita harus dapat menahan diri untuk
membuka media sosial. Bagi yang sudah kecanduan media sosial mungkin sulit,
tapi apa salahnya untuk mengobati kecanduan tersebut kita tahan sedikit untuk
membuka sosial medianya. Tidak usah langsung dalam jangka waktu yang lama untuk
melakukannya, namun bisa dilakukan secara bertahap agar lebih efektif keberhasilannya.
- Lakukan Hal yang Lebih Bermanfaat
Ketika Anda sedang
berpuasa untuk membuka media sosial. Anda bisa melakukan berbagai kegiatan yang
bermanfaat. Misalnya, Anda bisa pergi hangout
bersama teman atau keluarga Anda, masak untuk keluarga Anda, ataupun kegiatan
lainnya. Hal tersebut bisa membuat Anda melupakan media sosial Anda
- Tidak Membuka Ponsel Ketika Berkumpul
Sebaiknya Anda tidak membuka handphone Anda ketika sedang berkumpul
dengan keluarga atau kerabat Anda. Gunakanlah waktu berkumpul sebaik mungkin
tanpa adanya gangguan dari media sosial.
- Buatlah One-Hour Rule
Buatlah kebiasaan untuk tidak membuka
media sosial satu jam sebelum tidur dan satu jam setelah bangun tidur. Hal ini
akan memberikan dampak yang baik agar Anda tidak kecanduan membuka media sosial.
- Mengatur Waktu Online
Anda dapat mengatur waktu online
sebaik mungkin. Berilah waktu 1-2 jam sehari untuk membuka media online.
Dibiasakan namun pasti keberhasilannya.
- Menghapus Koneksi dan Memblokir Media Sosial
Jika Anda sudah mulai terbiasa untuk
tidak membuka media sosial, sebaikya Anda bisa menghapus koneksi ataupun
memblokir media sosial Anda agar tidak kembali kecanduan media sosial.
Demikianlah beberapa cara untuk
mengobati kecanduan internet dan media sosial. Mulailah dari sekarang, kapan
lagi Anda melakukan perubahan yang baik kalau tidak dimulai dari sekarang?
Budayakan berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karena pada
dasarnya manusia adalah makhluk sosial bukan makhluk media sosial.
Semoga bermanfaat.